Momen
hari Kartini identik dengan kebaya dan sanggul. Dandanan memperingati Hari
Kartini sekarang banyak yang memilih kebaya dan sanggul modern. Jaman sekarang
dan sejak kebaya diakui dunia sebagai warisan budaya dunia sebagai pakaian adat
jawa yang populer, para desainer pun mengolahnya dengan gaya yang modern dan
tidak menghilangkan kesan Indonesia nya. Begitu juga dengan tatanan rambut yang
disebut sanggul ini di tata sedemikian rupa agar terlihat modern dan tentunya
memberikan kesan Wanita Indonesia yang cantik dan menawan. Nah, bagi anda
pecinta Model Baju Batik Modern Pria Wanita, Berikut contoh kebaya
dan sanggul modern untuk hari Kartini J
Beberapa desain baju kebaya modern
***
Sebuah
Opini tentang “Kebaya Tradisional” dan Keterkaitannya dengan Kebudayaan serta
Kondisi Kaum Wanita Saat itu.
Tentunya
sebagian besar orang khususnya orang Indonesia tidak asing lagi dengan
istilah kebaya. Kebaya atau kebayak adalah pakaian wanita jawa jaman
dahulu (jaman dimana modernisasi belum masuk ke Indonesia). Pada saat itu,
kebaya adalah pakaian sehari-hari kaum wanita. Kebaya dipadukan dengan kain batik atau “jarik”, lalu jarik tersebut diikat
kencang dengan benting (stagen). Cara mengikat stagen harus sedemikian rupa
sehingga “kencang dan rapi”.
***
Mengutip dari wikipedia :
Asal
kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian.
Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar
ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang
berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Sebelum
1600, di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan keluarga
kerajaan di sana. Selama masa kendali Belanda di pulau itu,
wanita-wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Selama masa
ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan
sutera dengan sulaman warna-warni.
Terkait
dengan kutipan diatas, kebaya adalah sebuah pakaian resmi untuk kalangan
tertentu. Bisa disimpulkan bahwa kebaya adalah pakaian yang bermakna penting di
suatu masa. Berdasarkan kesimpulan tersebut, selanjutnya pembahasan tentang
kebaya pada artikel ini adalah sebagai “simbol perkembangan budaya”.
Istilah
“kebaya” yang digunakan pada tulisan ini adalah kebaya tradisional,
sebagai pakaian adat bukan kebaya modern.
***
KEBAYA SEBAGAI SIMBOL KETERATURAN BUDAYA
Mengapa
kebaya sebagai simbol keteraturan budaya?
Pada
saat itu, dunia fashion belum berkembang seperti saat ini. Masih banyak
aturan-aturan berpakaian yang dipatuhi oleh sebagaian besar masyarakat. Kebaya
adalah pakaian wanita, bukan pakaian pria. Kaum wanita juga tidak seharusnya
memakai pakaian pria. Sehingga bisa dikatakan bahwa kebaya adalah simbol
keteraturan budaya berpakaian pada saat itu.
Dibandingkan
dengan jaman modern, mode fashion pakaian berkembang bebas menerobos aturan-aturan
tradisi. Wanita bisa memakai pakaian pria, sebaliknya beberapa mode pakaian
pria terkadang terinspirasi dari mode pakaian wanita (walaupun tampak tidak
lazim, namun dalam perkembangan mode hal ini benar-benar terjadi).
Dari
penjelasan singkat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebaya adalah salah
satu simbol keteraturan budaya dan perilaku masyarakat di masa itu. Dimana
aturan-aturan dan tradisi masih menjadi hal yang penting untuk dipatuhi.
***
KEBAYA SEBAGAI SIMBOL DARI “ERA
KETERKUNGKUNGAN” KAUM WANITA
Jika
dilihat dari sub judul diatas, tulisan ini bagai sebuah kritik tajam. Namun
bukan itu tujuan sebenarnya dari tulisan ini. Hal ini ditujukan untuk
pembelajaran yang lebih mendalam mengenai perkembangan budaya di Indonesia,
khususnya yang berkaitan dengan kaum wanita.
Mengapa
kebaya disebut simbol keterkungkungan?
Pemakaian
kebaya yang “benar” adalah dipadukan dengan jarik (kain motif batik), dalaman
dan benting yang pemakaiannya sedemikian rupa sehingga kaum wanita tidak
leluasa bergerak bebas seperti saat ini. Jika diterapkan pada kehidupan modern,
wanita yang sedang menggunakan kebaya tidak akan bisa berjalan dengan langkah
lebar atau bahkan berlari. Dan sebaiknya berhati-hati jika mengendarai motor
atau mobil.
Wanita
yang sedang memakai kebaya sebaiknya berjalan dengan anggun. Rambut ditata
sedemikian rupa sehingga tidak bebas tergerai. Dengan pakaian kebaya ini secara
tidak langsung wanita akan menata perilakunya sehingga lebih teratur.
Bagi
wanita modern di era modern, pemakaian kebaya adalah sebuah keterkungkungan.
Pada acara-acara resmi, seringkali kebaya modern menjadi alternative pakaian
yang digunakan. Walaupun talh dimodifikasi sedemikian rupa, tidak sedikit para
wanita yang mengeluh ketika harus mengenakan kebaya satu hari penuh.
Lalu,
bagaimana jika wanita modern harus mengenakan kebaya setiap hari seperti jaman
dahulu? Tentunya banyak sekali aktifitas yang terhambat dan terlambat.
***
KEBAYA DAN R.A KARTINI
Peringatan
tanggal kelahiran Kartini, 21 April, selalu identik dengan kebaya. Perayaan
Peringatan Hari Kartini tersebut biasanya diselenggarakan di sekolah-sekolah
dengan mengusung tema kebaya atau pakaian tradisional Indonesia. Hal ini
sebagai wujud pelestarian budaya dan juga memperingati Pahlawan Nasional.
Mengapa Peringatan Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Jawaban singkatnya adalah : “Karena Kartini memakai Kebaya”.
Dari semua dokumen-dokumen sejarah berupa foto, gambar atau lukisan R.A Kartini, semuanya menggunakan kebaya tradisional yang rapi, dengan jarik dan sanggul tradisional. Sehingga, sosok RA Kartini selalu identik dengan kebaya.
Mengapa Peringatan Hari Kartini Identik dengan Kebaya? Jawaban singkatnya adalah : “Karena Kartini memakai Kebaya”.
Dari semua dokumen-dokumen sejarah berupa foto, gambar atau lukisan R.A Kartini, semuanya menggunakan kebaya tradisional yang rapi, dengan jarik dan sanggul tradisional. Sehingga, sosok RA Kartini selalu identik dengan kebaya.
MELESTARIKAN NILAI SEJARAH DAN BUDAYA
KEBAYA
Pada
era modern, kehadiran kebaya tetap eksis hingga tulisan ini dibuat. Kebaya
modern mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga cocok untuk diterapkan
diberbagai kalangan. Paduannya juga tidak harus dengan kain jarik, namun bisa
dipadukan dengan kain songket, sarung, celana, bahkan celana jeans untuk mode
yang semi formal.
Kebaya
juga diterapkan pada busana pengantin, khususnya pengantin Jawa. Untuk busana
pengantin, kebaya mengalami modifikasi sehingga bisa juga digunakan para
pengantin muslimah. Bahan yang digunakan juga bisa bermacam-macam tergantung
kebutuhan.
Beberapa nilai-nilai dari kebaya yang tetap
lestari hingga saat ini adalah :
- Kebaya tetap identik dengan pakaian resmi atau formal, walaupun beberapa modifikasi menjadikan kebaya adalah pakaian semi formal.
- Kebaya menunjukkan desain pakaian khas Indonesia.
- Kebaya selalu “dekat” dengan keindahan dan keanggunan.
- Kebaya tetap disukai berbagai macam kalangan, khususnya kaum wanita.
- Hingga saat ini, kebaya tetap berkembang dan mengalami modifikasi sehingga keberadaannya semakin disukai kaum wanita.
Ayo tetap
lestarikan Kebaya sebagai salah satu kekayaan fashion Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar