Minggu, 22 April 2012

Peringatan Hari Kartini 'Kita Hanya Dapat Abunya Bukan Apinya'





Hampir semua perempuan Indonesia mengidolakan sosok Kartini ini. Termasuk diantaranya adalah anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari.

Bagi Eva, Raden Ajeng Kartini adalah model dan inspirasi perempuan sosok feminist nasionalist. Dia menuding permasalahan besar yaitu kebodohan, patriarchy, kemiskinan- kolonialisme yang menghambat hak-hak perempuan.

"Tidak sekedar berwacana (menulis), dia melakukan tindakan konkrit untuk menyelesaikan, dengan mendidik perempuan sambil tetap menyoal problem-problem struktural global," kata Eva, melalui rilisnya, sabtu (21/4/2012).

Lanjut anggota Komisi III DPR ini, sehingga isu-su kebangsaan menjadi bingkai perjuangan sekaligus cara Kartini memposisikan isu perempuan. Artinya, kemajuan perempuan merupakan syarat dari kemajuan bangsa.

"Pemikiran Kartini melompat seabad ke depan karena akhirnya kita paham bahwa yang diperjuangan adalah isu HAM Perempuan yang setara dengan HAM laki-laku. Isu ini visioner karena tetap menemukan relevansinya dengan kondisi saat ini dan mendatang," jelasnya.

Walau begitu, seiring dengan berjalannya waktu, masih banyak bukti kehidupan berbangsa yang tidak menempatkan perempuan sesuai semangat Kartini. Bahkan, peringatan hari Kartini hanya simbolik semata, tidak pada esensinya.

"Saya kecewa kalau memperingati Kartini hanya sampai pada mitos dan simboliknya saja. Misalnya berkain kebaya, tapi tidak menyoal substansi perjuangannya yang berkepribadian Indonesia. Ibaratnya, kita hanya dapat abunya bukan apinya," katanya.

Sehingga, lanjutnya, justru peringatan Kartini untuk memperbesar api tersebut. Sehingga membakar hambatan-hambatan kemajuan bangsa (imperialisme modern) sambil tetap melakukan pendidikan penyadaran bagi perempuan dan laki-laki akan nilai kemanusiannya yang setara antara keduanya.

"Sudah sepantasnya Bung Karno memberikan gelar pahlawan bangsa kepada Kartini, karena dia membuka mata bahwa isu gender adalah isu kebangsaan," jelas Eva.


source: http://nasional.inilah.com/read/detail/1853199/kita-hanya-dapat-abunya-bukan-apinya

Tidak ada komentar: